Uang ghaib
sebagai sarana penipuan, sedangkan bibit uang bisa didapat dari permohonan dan
doa kepada ALLAh SWT
Logika manusia memang banyak yang ingin mendapatkan
harta sebanyak banyaknya terlebih khususnya dengan sedikit bekerja dan percaya
kepada uang ghaib.
Sedikit cerita ilustrasi ini mungkin dapat membantu
anda agar tidak tertipu dengan rayuan orang dalam hal menggandakan uang secara
ghaib ataupun menarik uang gaib dari bank ghaib, karena sesungguhnya hal
tersebut adalah mustahil.
“memang benar adanya, banyak terjadi penipuan
dengan modus menggandakan uang”
Mengaku sebagai orang pintar, kyai, paranormal,
dukun atau profesi lainnya dengan cara merayu korban bahwa dia mampu
mendatangkan uang gaib.
Pelaku melakukan trik sulap (demonstrasi) merubah
uang seribu menjadi seratus ribu, dihadapan si A B C dan D. Pelaku menerangkan
bahwa, dengan syarat tertentu dia bisa dilakukan untuk jumlah yang lebih banyak.
Namun syarat mendatangkan uang gaib itu harus dipancing dulu dengan uang asli.
Jika jumlahnya ingin besar, maka uang pancingan harus banyak pula. ”biasanya korban
langsung tergiur dengan bualan dukun tersebut.
Para korban biasanya disuruh mengumpulkan uang pemancing sehingga
terhimpun sejumlah dana yang besar. Uang tersebut diserahkan kepada penipu yang
mengatas namakan sebagai orang pintar dan sejenisnya sebagai pancingan.
Selanjutnya, uang dibawa pelaku ke tempat khusus,
para korban biasanya dibawa ke suatu tempat yang merupakan markas penipu dan
uang asli itu akan diberi mantra. Beberapa saat kemudiaan, paranormal atau
dukun keluar dari kamar, lalu menyerahkan dua karung yang disebut-sebut berisi
uang. ”Supaya uang gaib dalam karung itu menjadi uang asli, tersangka
menyarankan korban membukanya sesuai waktu yang ditentukan (tambah
sinting-deh).
Para Korban pun percaya pada ucapan dukun atau
orang pintar ataupun yang mengaku sebagai ahli agama (ustadz, kyai dll)
tersebut. Karung berisi uang gaib itu dibawa korban dan disimpan di rumahnya.
Pada batas waktu yang ditentukan tadi, korban pun membuka karung tersebut.
Namun, karung itu ternyata kosong. ”Isi karungnya kosong tidak ada apa-apa.
Biasanya apabila hal ini sudah terjadi maka para
korban akan melapor kepada polisi dan orang pintar sebagai penipu tersebut
mengaku. ”Memang saya bisa mendatangkan uang gaib dengan cara dipancing. Uang
tersebut hanya bisa dilihat dan diraba, namun tidak bisa digunakan,” katanya.
Cerita lainnya
Pelaku
melakukan trik sulap merubah uang seribu menjadi seratus ribu, dihadapan si A B
C dan D. Pelaku menerangkan bahwa, dengan syarat tertentu dia bisa melakukan
hal tersebut untuk jumlah yang lebih banyak. Si A B dan C tertarik kemudian
menyetor sejumlah uang masing masing 1 juta rupiah dalam bentuk lembaran
seribuan. Setelah syarat syarat dipenuhi dan dilakukan ritual pengubahan nilai nominal uang.
ternyata benar benar terjadi perubahan. 20 lembar uang seribuan milik A telah
berubah menjadi 20 lembar 100 ribuan. sedang sisanya 980 lembar lainnya masih
tetap. Tetapi uang milik B dan C tetap tidak berubah.
Pelaku pun
membual bahwa Ritual si A sudah berjalan tapi belum sempurna sedangkan B dan C
masih mentah. A B dan C pun disarankan untuk menambahkan persyaratan lain. Rahasia
yang tidak diceritakan si pelaku adalah bahwa uang B dan C (total 2 juta) sudah
ditukar dengan 20 lembar 100 ribuan kemudian dimasukkan ke dalam karung milik
A. sementara lembaran seribuan milik A di bagi bagi ke karung milik B dan C.
(ritual uang ghaib selalu di lakukan dengan karung, tas plastik atau kotak tertutup dengan tujuan supaya tidak
terlihat apa isi sebenarnya dari karung karung tersebut).
Karung A
isinya 20 lembar 100 ribuan+lembaran seribuan+guntingan koran. Karung B dan C isinya lembaran
seribuan +guntingan koran. Hari berikutnya D mulai tertarik dan ikut ritual
dengan menyetor 1 juta. Bahkan D mengajak 5 orang temannya yang masing masing
setor 1 juta, sehingga total setoran pengikut baru = 6juta. Setelah ritual
ternyata A, B dan C berhasil mendapatkan masing masing 2 juta. Karung milik D
dan 5 orang temannya berisi uang seribuan+potongan koran D dan 5 orang temannya
tidak tahu bahwa sebenarnya A B dan C sebenarnya adalah kaki tangan sang
pelaku.
Dalam kenyataannya jumlah dan 5
temannya ini jumlahnya bisa sampai puluhan dan uang yang disetorkan plus syarat
syaratnya untuk masing masing korban bisa bernilai puluhan atau ratusan juta
rupiah.
Untuk sedikit menghibur
korbannya pelaku memberikan sejumlah hasil (lembaran 100 ribuan) juga pada
karung karung korbannya. tetapi total nilai yang dibagikan jauh lebih kecil
dibanding dengan jumlah setoran seluruh korbannya. Dengan cara ini pelaku
meraup uang tunai dengan mudah.
Semakin banyak jumlah orang yang
terpedaya maka semakin lama aksi penipu tersebut bisa aman untuk ditutupi
dengan dongeng uang ghaibnya. Tapi jika korban baru tak kunjung datang dan
jumlah setoran mulai menipis bualan sang penipu tak kan lagi bisa meredakan
rasa dongkol para korban yang tak kunjung mendapatkan hasil. Saat itulah
biasanya sang penipu mulai ambil jurus pamungkas yaitu langkah seribu.
http://www.kolakaboy.us/2011/06/penipuan-trik-dukun-dan-cara-setan.html
Uang ghaib
berdasarkan ilmu hikmah.
Apabila kita mendapatkan kesulitan ataupun
kesusahan maka kita dapat memohon kepada allah untuk ditolong agar melawati
kesulitan tersebut. Ceritera di bawah ini merupakan ilustrasi terciptanya bibit
uang.
Ilustrasi :
TONO ingin melakukan perjalanan pulang kampung ke
Solo, naik bis dari Jakarta menuju Solo
seorang diri. Setelah beli tiket dan naik bis menuju solo memakan waktu kurang
lebih 12 jam perjalanan membuat TONO mengantuk kemudian tidur dan sesekali
bangun untuk sekedar merenggangkan otot yang kelelahan dan mencari tahu
perjalanan sudah sampai dimana.
Sesampainya di tujuan terminal bis kota Solo TONO
bersiap ingin turun dari bis dan melanjutkan perjalanan ke rumahnya di sebelah
timur kota Solo yang berjarak 10 Km dari terminal. Setelah turun dari bis Tono bergegas jalan dan
mencari angkutan umum lainnya yang mengarahkan ke kampung halamannya. Baru
berjalan kaki sekitar 10 menit sambil menenteng tas yang berisi barang
bawaannya TONO merogoh kantong celananya bermaksud ingin menyiapkan uang untuk
sisa perjalanannya sampai kampung, alangkah kagetnya saku belakang yang tadinya
terdapat juga dompet berisi uang dan kartu tanda pengenal identitas dan lainnya
tidak ada, “ah mungkin dimasukkan ke dalam tas pikir TONO” maka segera lah dia
membuka tas bawaannya untuk mencari dompet, setelah tas dibongkar dan di cari
lagi dompet tidak terlihat, dengan seketika TONO sadar dan berkata dalam
dirinya “astagafitrullah......saya kena copet (dikuntil)”, tomo melihat
sekelilingnya seketika berharap ada yang ia kenal untuk menumpang sampai ke
kampungnya atau apabila ada yang dikenal ia akan meminjamkan uang Rp. 30.000
(tigapuluh ribu rupiah) untuk ongkos sampai rumah di kampung dan sesampai
kampung uang itu akan digantikanya kepada seseorang yang ia kenal untuk
meminjam. Selanjutnya 1 jam berselang TONO tidak mendapatkan seseorang yang dia
inginkan untuk dimintai tolong baik antar maupun meminjam uang.
Menunggu terlalu lama TONO akan terlambat sampai
rumah karena hari sudah mendekai gelap. Tanpa membuang waktu lagi TONO segera
berdoa kepada Allah meminta pertolongannya untuk menciptakan bibit uang karena
TONO sudah pernah sebelumnya mempelajari Ilmu Hikmah dan mengerjakan amalan
mengenai bibit uang sewaktu dulu semasa ia meuntut ilmu di Pesantren yang
diajarkan oleh gurunya seorang Kyai. Dipetik TONO sehelai daun dan kemudian
dikunyahnya sambil ia berdoa kepada Allah agar terciptanya bibit uang untuk
pulang ke rumah. Akhirnya tidak sampai 5 Menit doa TONO dijabah oleh ALLAH SWT,
daun yang dikunyahnya berubah dalam sekejab menjadi uang sebanyak Rp. 30.000
(tigapuluh ribu rupiah) sesuai dengan biaya ongkos sampai dirumah, maka
bergegaslah tomo mencari angkutan dan sampailah ia di rumahnya setengah jam
sebelum Waktu Maghrib tiba. Sambil mengucap Alhamdulillah dan mengucapkan salam
ia memasuki pintu rumah dan melihat beberapa saudaranya ada di dalam ruangan
sambil mengucapkan Walaikum salam Wr.Wb, dan menyapa TONO “ oh...sudah sampai
rupanya kamu Ton.....kata sepupunya yang kebetulan berada di rumahnya tersebut.
Setelah bersenda gurau sebentar TONO mendapati
kamar tidurnya, membuka tas dan merapihkan bawaannya dan kemudian membersihkan
diri untuk Sholat Magrib di Musholla sekitar 100 meter dari rumahnya.
Sesampainya waktu maghrib kemudianTONO menunaikan
Sholat Maghrib di Musholla tersebut dan setelah berdoa sebelum pulang TONO
mencari kotak amal yang berada di dalam musholla sembari memasukkan uang sebesar
Rp. 30.000 (tigapuluh ribu rupiah) sebagai uang pengganti bibit uang yang di
berikan ALLAH melalui do’anya yang didapat TONO dari uang tabungan (Celengan)
yang disimpan dikamarnya.
Kesimpulan:
- Uang gaib yang berjumlah banyak, digandakan atau adanya bank gaib atau sejenisnya adalah sesuatu hal yang tidak ada dan biasanya dipakai seseorang sebagai sarana penipuan.
- Apabila ingin mendapatkan uang maka ber-usahalah dengan bekerja yang masuk akal logika dan halal (bekerja atau berdagang) sebagai ikhtiar kita dalam mendapatkan uang dalam bentuk gaji, upah, bonus ataupun keuntungan (laba).
- Banyak ber-ibadah dan mendekatkan diri kepada ALLAH SWT agar terhindar dari rayuan penipu, sirep ataupun gendam yang bertujuan untuk merugikan kita.
- Hindari pesugihan (pengorbanan dengan tumbal) untuk kekayaan karena sesungguhnya perbuatan itu adalah Musyrik.
- Banyak belajar dan menuntut ilmu agar tidak bodoh.
- Menabung untuk mengamankan uang atau berinvestasi yang jelas, masuk logika dan halal.
- Apabila adanya kesulitan (pada situasi dan kondisi tertentu), maka seseorang dapat memohon kepada Allah dengan menciptakan bibit uang, hal ini tergantung kepada ALLAH SWT apakah doa kita dikabulkan atau dijabah, dan uang ini tidak bisa ditujukan sebagai kekayaan (apabila niatnya tersbut niscaya tidak akan terkabul), seandainya terjadi maka hal ini pun harus di ganti apabila sudah bisa mendapatkan uang dengan cara kerja atau usaha yang lazim dan halal dengan mengganti uang tersebut dengan cara disumbangkan ke Musholla ataupun Masjid (bukan anak yatim atau kaum duafa).
- Bibit uang harus diganti karena sesungguhnya hal ini adalah hukum pinjaman, karena pinjaman adalah hutang maka harus segera diganti apabila mempunyai rejeki, dan menggantinya harus sesuai dengan besaran yang dimohon ketika terjadi dan digantinya dengan cara memasukkan sejumlah uang yang sesuai dengan besaran permohonan bibit uang tadi ke kotak amal Musholla, aturan tersebut TONO pelajari ketika mempelajari Ilmu Hikmah mengenai penciptaan bibit uang yang dipelajari Semasa Di Pesantren dulu yang diajari oleh sang Guru.
sekedar berbagi.info penarikan dana gaib tanpa mahar,tanpa syarat ini dan itu,gratis.asal anda punya salah satu media ini :kayu tlaga sari,kitab stambul, merahdelima,BK,RB,BAMBUPETHUK,keris omyang,singo barong,nogososro,nogorojo, ,pamengkang jagat,blarak cineret,lulan kebo lando,wesi kuning,dan msh banyak media yg bs digunakan,proses cm 10 menit ,tanpa biaya,tanpa harus beli minyak ini dan itu dan hasil penarikan lgsg bisa dipakai tanpa harus sembelih kerbau,sapi,ayam dll,info lebih detail hub email adierejeki99@gmail.com
BalasHapusSaya da umyang pak
Hapus