Senin, 19 September 2011

Seputar Uang Gaib dan Bibit Uang


Uang ghaib sebagai sarana penipuan, sedangkan bibit uang bisa didapat dari permohonan dan doa kepada ALLAh SWT

Logika manusia memang banyak yang ingin mendapatkan harta sebanyak banyaknya terlebih khususnya dengan sedikit bekerja dan percaya kepada uang ghaib.
Sedikit cerita ilustrasi ini mungkin dapat membantu anda agar tidak tertipu dengan rayuan orang dalam hal menggandakan uang secara ghaib ataupun menarik uang gaib dari bank ghaib, karena sesungguhnya hal tersebut adalah mustahil.

“memang benar adanya, banyak terjadi penipuan dengan modus menggandakan uang”

Mengaku sebagai orang pintar, kyai, paranormal, dukun atau profesi lainnya dengan cara merayu korban bahwa dia mampu mendatangkan uang gaib.
Pelaku melakukan trik sulap (demonstrasi) merubah uang seribu menjadi seratus ribu, dihadapan si A B C dan D. Pelaku menerangkan bahwa, dengan syarat tertentu dia bisa dilakukan untuk jumlah yang lebih banyak. Namun syarat mendatangkan uang gaib itu harus dipancing dulu dengan uang asli. Jika jumlahnya ingin besar, maka uang pancingan harus banyak pula. ”biasanya korban langsung tergiur dengan bualan dukun tersebut.

Para korban biasanya  disuruh mengumpulkan uang pemancing sehingga terhimpun sejumlah dana yang besar. Uang tersebut diserahkan kepada penipu yang mengatas namakan sebagai orang pintar dan sejenisnya sebagai pancingan.

Selanjutnya, uang dibawa pelaku ke tempat khusus, para korban biasanya dibawa ke suatu tempat yang merupakan markas penipu dan uang asli itu akan diberi mantra. Beberapa saat kemudiaan, paranormal atau dukun keluar dari kamar, lalu menyerahkan dua karung yang disebut-sebut berisi uang. ”Supaya uang gaib dalam karung itu menjadi uang asli, tersangka menyarankan korban membukanya sesuai waktu yang ditentukan (tambah sinting-deh).

Para Korban pun percaya pada ucapan dukun atau orang pintar ataupun yang mengaku sebagai ahli agama (ustadz, kyai dll) tersebut. Karung berisi uang gaib itu dibawa korban dan disimpan di rumahnya. Pada batas waktu yang ditentukan tadi, korban pun membuka karung tersebut. Namun, karung itu ternyata kosong. ”Isi karungnya kosong tidak ada apa-apa.

Biasanya apabila hal ini sudah terjadi maka para korban akan melapor kepada polisi dan orang pintar sebagai penipu tersebut mengaku. ”Memang saya bisa mendatangkan uang gaib dengan cara dipancing. Uang tersebut hanya bisa dilihat dan diraba, namun tidak bisa digunakan,” katanya.

Cerita lainnya
Pelaku melakukan trik sulap merubah uang seribu menjadi seratus ribu, dihadapan si A B C dan D. Pelaku menerangkan bahwa, dengan syarat tertentu dia bisa melakukan hal tersebut untuk jumlah yang lebih banyak. Si A B dan C tertarik kemudian menyetor sejumlah uang masing masing 1 juta rupiah dalam bentuk lembaran seribuan. Setelah syarat syarat dipenuhi dan dilakukan ritual pengubahan nilai nominal uang. ternyata benar benar terjadi perubahan. 20 lembar uang seribuan milik A telah berubah menjadi 20 lembar 100 ribuan. sedang sisanya 980 lembar lainnya masih tetap. Tetapi uang milik B dan C tetap tidak berubah.

Pelaku pun membual bahwa Ritual si A sudah berjalan tapi belum sempurna sedangkan B dan C masih mentah. A B dan C pun disarankan untuk menambahkan persyaratan lain. Rahasia yang tidak diceritakan si pelaku adalah bahwa uang B dan C (total 2 juta) sudah ditukar dengan 20 lembar 100 ribuan kemudian dimasukkan ke dalam karung milik A. sementara lembaran seribuan milik A di bagi bagi ke karung milik B dan C. (ritual uang ghaib selalu di lakukan dengan karung, tas plastik atau kotak tertutup dengan tujuan supaya tidak terlihat apa isi sebenarnya dari karung karung tersebut).

Karung A isinya 20 lembar 100 ribuan+lembaran seribuan+guntingan koran. Karung B dan C isinya lembaran seribuan +guntingan koran. Hari berikutnya D mulai tertarik dan ikut ritual dengan menyetor 1 juta. Bahkan D mengajak 5 orang temannya yang masing masing setor 1 juta, sehingga total setoran pengikut baru = 6juta. Setelah ritual ternyata A, B dan C berhasil mendapatkan masing masing 2 juta. Karung milik D dan 5 orang temannya berisi uang seribuan+potongan koran D dan 5 orang temannya tidak tahu bahwa sebenarnya A B dan C sebenarnya adalah kaki tangan sang pelaku.
Dalam kenyataannya jumlah dan 5 temannya ini jumlahnya bisa sampai puluhan dan uang yang disetorkan plus syarat syaratnya untuk masing masing korban bisa bernilai puluhan atau ratusan juta rupiah.
Untuk sedikit menghibur korbannya pelaku memberikan sejumlah hasil (lembaran 100 ribuan) juga pada karung karung korbannya. tetapi total nilai yang dibagikan jauh lebih kecil dibanding dengan jumlah setoran seluruh korbannya. Dengan cara ini pelaku meraup uang tunai dengan mudah.
Semakin banyak jumlah orang yang terpedaya maka semakin lama aksi penipu tersebut bisa aman untuk ditutupi dengan dongeng uang ghaibnya. Tapi jika korban baru tak kunjung datang dan jumlah setoran mulai menipis bualan sang penipu tak kan lagi bisa meredakan rasa dongkol para korban yang tak kunjung mendapatkan hasil. Saat itulah biasanya sang penipu mulai ambil jurus pamungkas yaitu langkah seribu.
http://www.kolakaboy.us/2011/06/penipuan-trik-dukun-dan-cara-setan.html

Uang ghaib berdasarkan ilmu hikmah.
Apabila kita mendapatkan kesulitan ataupun kesusahan maka kita dapat memohon kepada allah untuk ditolong agar melawati kesulitan tersebut. Ceritera di bawah ini merupakan ilustrasi terciptanya bibit uang.

Ilustrasi :
TONO ingin melakukan perjalanan pulang kampung ke Solo, naik bis dari Jakarta  menuju Solo seorang diri. Setelah beli tiket dan naik bis menuju solo memakan waktu kurang lebih 12 jam perjalanan membuat TONO mengantuk kemudian tidur dan sesekali bangun untuk sekedar merenggangkan otot yang kelelahan dan mencari tahu perjalanan sudah sampai dimana.

Sesampainya di tujuan terminal bis kota Solo TONO bersiap ingin turun dari bis dan melanjutkan perjalanan ke rumahnya di sebelah timur kota Solo yang berjarak 10 Km dari terminal. Setelah turun dari bis Tono bergegas jalan dan mencari angkutan umum lainnya yang mengarahkan ke kampung halamannya. Baru berjalan kaki sekitar 10 menit sambil menenteng tas yang berisi barang bawaannya TONO merogoh kantong celananya bermaksud ingin menyiapkan uang untuk sisa perjalanannya sampai kampung, alangkah kagetnya saku belakang yang tadinya terdapat juga dompet berisi uang dan kartu tanda pengenal identitas dan lainnya tidak ada, “ah mungkin dimasukkan ke dalam tas pikir TONO” maka segera lah dia membuka tas bawaannya untuk mencari dompet, setelah tas dibongkar dan di cari lagi dompet tidak terlihat, dengan seketika TONO sadar dan berkata dalam dirinya “astagafitrullah......saya kena copet (dikuntil)”, tomo melihat sekelilingnya seketika berharap ada yang ia kenal untuk menumpang sampai ke kampungnya atau apabila ada yang dikenal ia akan meminjamkan uang Rp. 30.000 (tigapuluh ribu rupiah) untuk ongkos sampai rumah di kampung dan sesampai kampung uang itu akan digantikanya kepada seseorang yang ia kenal untuk meminjam. Selanjutnya 1 jam berselang TONO tidak mendapatkan seseorang yang dia inginkan untuk dimintai tolong baik antar maupun meminjam uang.

Menunggu terlalu lama TONO akan terlambat sampai rumah karena hari sudah mendekai gelap. Tanpa membuang waktu lagi TONO segera berdoa kepada Allah meminta pertolongannya untuk menciptakan bibit uang karena TONO sudah pernah sebelumnya mempelajari Ilmu Hikmah dan mengerjakan amalan mengenai bibit uang sewaktu dulu semasa ia meuntut ilmu di Pesantren yang diajarkan oleh gurunya seorang Kyai. Dipetik TONO sehelai daun dan kemudian dikunyahnya sambil ia berdoa kepada Allah agar terciptanya bibit uang untuk pulang ke rumah. Akhirnya tidak sampai 5 Menit doa TONO dijabah oleh ALLAH SWT, daun yang dikunyahnya berubah dalam sekejab menjadi uang sebanyak Rp. 30.000 (tigapuluh ribu rupiah) sesuai dengan biaya ongkos sampai dirumah, maka bergegaslah tomo mencari angkutan dan sampailah ia di rumahnya setengah jam sebelum Waktu Maghrib tiba. Sambil mengucap Alhamdulillah dan mengucapkan salam ia memasuki pintu rumah dan melihat beberapa saudaranya ada di dalam ruangan sambil mengucapkan Walaikum salam Wr.Wb, dan menyapa TONO “ oh...sudah sampai rupanya kamu Ton.....kata sepupunya yang kebetulan berada di rumahnya tersebut. 

Setelah bersenda gurau sebentar TONO mendapati kamar tidurnya, membuka tas dan merapihkan bawaannya dan kemudian membersihkan diri untuk Sholat Magrib di Musholla sekitar 100 meter dari rumahnya. 

Sesampainya waktu maghrib kemudianTONO menunaikan Sholat Maghrib di Musholla tersebut dan setelah berdoa sebelum pulang TONO mencari kotak amal yang berada di dalam musholla sembari memasukkan uang sebesar Rp. 30.000 (tigapuluh ribu rupiah) sebagai uang pengganti bibit uang yang di berikan ALLAH melalui do’anya yang didapat TONO dari uang tabungan (Celengan) yang disimpan dikamarnya.

Kesimpulan:
  1. Uang gaib yang berjumlah banyak, digandakan atau adanya bank gaib atau sejenisnya adalah sesuatu hal yang tidak ada dan biasanya dipakai seseorang sebagai sarana penipuan.
  2. Apabila ingin mendapatkan uang maka ber-usahalah dengan bekerja yang masuk akal logika dan halal (bekerja atau berdagang) sebagai ikhtiar kita dalam mendapatkan uang dalam bentuk gaji, upah, bonus ataupun keuntungan (laba).
  3. Banyak ber-ibadah dan mendekatkan diri kepada ALLAH SWT agar terhindar dari rayuan penipu, sirep ataupun gendam yang bertujuan untuk merugikan kita.
  4. Hindari pesugihan (pengorbanan dengan tumbal) untuk kekayaan karena sesungguhnya perbuatan itu adalah Musyrik.
  5. Banyak belajar dan menuntut ilmu agar tidak bodoh.
  6. Menabung untuk mengamankan uang atau berinvestasi yang jelas, masuk logika dan halal.
  7. Apabila adanya kesulitan (pada situasi dan kondisi tertentu), maka seseorang dapat memohon kepada Allah dengan menciptakan bibit uang, hal ini tergantung kepada ALLAH SWT apakah doa kita dikabulkan atau dijabah, dan uang ini tidak bisa ditujukan sebagai kekayaan (apabila niatnya tersbut niscaya tidak akan terkabul), seandainya terjadi maka hal ini pun harus di ganti apabila sudah bisa mendapatkan uang dengan cara kerja atau usaha yang lazim dan halal dengan mengganti uang tersebut dengan cara disumbangkan ke Musholla ataupun Masjid (bukan anak yatim atau kaum duafa).
  8. Bibit uang harus diganti karena sesungguhnya hal ini adalah hukum pinjaman, karena pinjaman adalah hutang maka harus segera diganti apabila mempunyai rejeki, dan menggantinya harus sesuai dengan besaran yang dimohon ketika terjadi dan digantinya dengan cara memasukkan sejumlah uang yang sesuai dengan besaran permohonan bibit uang tadi ke kotak amal Musholla, aturan tersebut TONO pelajari ketika mempelajari Ilmu Hikmah mengenai penciptaan bibit uang yang dipelajari Semasa Di Pesantren dulu yang diajari oleh sang Guru.


2 komentar:

  1. sekedar berbagi.info penarikan dana gaib tanpa mahar,tanpa syarat ini dan itu,gratis.asal anda punya salah satu media ini :kayu tlaga sari,kitab stambul, merahdelima,BK,RB,BAMBUPETHUK,keris omyang,singo barong,nogososro,nogorojo, ,pamengkang jagat,blarak cineret,lulan kebo lando,wesi kuning,dan msh banyak media yg bs digunakan,proses cm 10 menit ,tanpa biaya,tanpa harus beli minyak ini dan itu dan hasil penarikan lgsg bisa dipakai tanpa harus sembelih kerbau,sapi,ayam dll,info lebih detail hub email adierejeki99@gmail.com

    BalasHapus